Senin, 06 Juni 2016

Sahabat poli orthopedi

Suatu hari di poli orthopedi...

Situasi random di hari selasa malam ketika sedang mendiskusikan jadwal operasi
dokter: operasi senin depan ya tanggal 16
Gue: oke dok!
(Hening beberapa saat)
Gue: loh? Kalo gitu aku bisa dateng pas hari sabtu aja ya sus (gue menatap wajah suster yg berdiri tepat disamping gue), hari ini kan aku ada jadwal wisuda
Suster: iya, bisa sabtu, jawabannyq tetap ramah.
Dokter: loh? Kamu wisuda hari ini? Kenapa gabilang
(Hening sesaat dalam pikiran gue)
Gue: engga, jadwal wisudanya aku harusnya hari ini, tapi aku dapet malah bulan oktober.

Lalu... kenapa dia yang bukan siapa2 yang berarti dalam silsilah hidup gue begitu mempedulikan gue? Meski hanya sekedar 'wisuda'.
Gue berani bertaruh, bahkan sanak saudara gue tidak peduli seberapa besar gue berjuang untuk mendapatkan title yang sebenarnya tidak menarik buat gue dan sudah gue niatkan untuk menghibahkannya buat bokap gue.

Gue juga bertaruh, bahkan tak pernah terbesit dalam pikiran om atau tante gur untuk mengintip ipk gue.

Kok dr. Yanu cukup peduli? Tiap kali ingat scene ini, suasana hati dan pikiran gue selalu hening, setidaknya ada yang cukup mempedulikan gue, meski gue bukan siapa2 yang berarti dalam hidupnya, tapi dia menempati sosok takkan tergantikan dalam hidup gue, sahabat... dari poli orthopedi, terimakasih tuhan, telah mengirimkan orang yang baik untuk menjawab doa tara.