Kamis, 27 Agustus 2015

Prajurit Sarjana

Semakin banyak sarjana nih, lebih terkhusus untuk beberapa teman gue yg baru aja sidang skripsi dan yg sebentar lagi akan menyusul sidang.

Maaf ya gabisa bantu banyak pas kalian skripsi, hanya bisa membantu sedikit dengan isi quesioner kalo gue masuk ke salah satu kriteria responden.
Maaf gabisa mendampingi kalian sidang skripsi, kondisi gue masih jauh dari mungkin untuk menyemangati kalian secara langsung. Maaf juga nanti wisuda gue ga akan datang, gue juga butuh jaga perasaan gue.

Gue terluka ketika ada orang yg lolos seleksi masuk di FKUI, jalur apapun itu. Dengan terlambatnya gue lulus tahun ini, artinya gue juga menghambat gue meraih kedokteran, belum lagi jenjang gue masih sangat panjang karena gue mau ambil spesialis bedah jantung, makin terluka lah gue, darah seperti berceceran di dalam benak gue, rasa sakitnya persis seperti gue buka jaitan abis operasi, lengkap dengan perasaan retak.

Sejauh ini, gue meyakini adalah Tuhan menyengajakan gue menemui dokter2 hebat jutaan pujian, jelas semangat gue kian membara, seolah seleksi kedokteran adalah mudah, seolah hidup menjadi dokter adalah mudah, seolah gue akan tetap dapat menjaga tradisi gue berhibernasi, seolah gue tidak akan jenuh dengan jelimetnya bahasa kedokteran dan meja operasi, seolah gue mampu menjamin kelak gue tidak akan mengeluh

Disisi lain hati gue, gue juga ingin hadir membawakan beberapa tangkai bunga untuk kalian sidang, entah semboyan apa yg menterjemahkan bunga saat usai sidang, hanya gue juga ingin bergembira atas kesuksesan kalian yang pernah berjuang bersama gue dan kalian sudah berhasil sampai sejauh ini.
Kalian yg selalu baik sama gue, yang mendampingi gue melewati masa kritis, selalu mampu gue repotkan, selalu mau tetap berteman meski berulang kali gue kecewakan.
Lewat doa gue wakili ketidak mampuan menghadiri perhelatan kalian, lewat doa juga gue ceritakan banyak hal pada Tuhan soal kegembiraan gue atas kesuksesan kalian yang selalu baik sama gue.

Meski gue tidak hadir saat kalian harus menghadapi para penguji gerbang kelulusan, bahkan bertekad tidak akan datang saat kalian sedang gagah dan cantik menggunakan toga, akan gue usahakan meluangkan doa yang akan selalu menyertai kalian. Karena doa adalah mudah untuk gue, tapi berdampak besar untuk kalian.

♡☆Selamat dan sukses ☆♡

Sabtu, 22 Agustus 2015

Surat Terbuka (calon) Wisudawati

Agustus, 2015

Tahun ini seharusnya menjadi tahun kelulusan gue sebagai mahasiswa bergelar sarjana ekonomi di usia gue yang ke-20, hmm... dibandingkan teman2 gue, ini terbilang sangat muda, sebenarnya seharusnya gue lulus saat usia gue 19tahun, hanya saja gue tidak mengambil kesempatan ini untuk lulus cepat.
Dan Sudah sejak lama sebenarnya beberapa teman2 gue yang sebaya dari beberapa universitas lain diseluruh dunia memposting foto kelulusannya, entah sekedar baru selesai sidang skripsi bahkan sampai nyentriknya pake toga. Sejujurnya, bukan menjadi sarjana ekonomi tujuan gue, sedari kecil gue sudah harus menjalani hospital life, dalam seminggu bahkan dalam sehari gue bisa beberapa kali mengunjungi rumah sakit, jadi daripada figur seorang pengusaha, gue lebih tertarik menjadi figur seorang dokter, gue terinsipirasi dari prof. dr. Agus Firmansyah ,SpA(K) salah satu dokter hebat yang selalu mendampingi gue dari usia 2th sampai SMA dan salah satu guru besar di FKUI.

Hanya karena gue mau jadi dokter, bukan berarti gue tidak sedih tiap kali teman2 gue mempublikasikan keberhasilan mereka mencapai sebuah kelulusan, entah hanya sekedar check in di JCC yang sedang diselenggarakan wisuda, foto selesai dari sidang skripsi atau bahkan sekedar foto membawa bouquet bunga dengan latar yudisium.

Menyesal kah gue? Tentu tidak. Latar belakang gue terlambat lulus kali ini bukan karena gue malas atau tidak mampu tapi justru terbilang mulia, karena gue harus belajar banyak tentang berjuang hidup. gue kecelakaan hebat yang hampir merenggut nyawa gue dan menjadikan gue harus menjalani beberapa kali operasi, jadi perkuliahan gue tertunda. Terus dimana letak mulia nya? Andai gue tidak kecelakaan, tentu gue tidak akan belajar lebih banyak dari teman2 gue yang hanya bawa selembar izajah dan pengalaman akademik saat lulus nanti, yah paling mentok sih plus pengalaman magang.

Hampir setiap hari gue dapat pelajaran baru, khususnya tentang mensyukuri nikmat yang sering kita sepelekan. Di rumah sakit dan pertemuan dengan orang2 yg harus lebih berjuang daripada gue, menyadarkan betul makna dari bersyukur.
"Kesakitan boleh, nangis boleh, tapi jangan ngeluh!" Gue jadi punya prinsip ini dalam hidup gue, tara yang dulunya lemah, cengeng, ngeluh mulu, sekarang gue harap tara sudah lebih dari dewasa. Gue juga dapat banyak bonus, yaitu pengetahuan tentang operasi, bahkan gue melihat sendiri salah satu operasi gue (arthroscopy). Tuhan membawa gue sampai hari ini dititik yang jauh lebih dari sekedar baik2 saja, diberi kesempatan usia yang panjang karena dipercayai bisa lebih baik lagi, dipertemukan dengan ribuan bahkan jutaan teman yang luar biasa baik dan istimewa yang mendulang banyak doa untuk gue hingga mampu sampai dititik ini, dipertemukan dengan dokter2 hebat yang dihujani deras oleh pujian yg mengistimewakan gue, sebutkan celah dimana tuhan membenci gue? Tidak ada!

Tidak apa tidak lulus di usia sangat muda, Tandanya Tuhan sayang sama gue, karena jika lulus muda ada 2 kemungkinan:
1. Gue akan sombong
2. Gue akan di bully
Ko di bully?? Hmm... ga peduli seberkapasitas apa lo, sehebat apa lo, sebanyak apa pengalaman lo, kalo lo muda diantara yg tua, lo hanya akan dianggap orang sok pintar.

Ketibang lulus hanya membawa izajah, tuhan menginginkan gue lulus dengan segudang pengalaman, bukan main Tuhan sayangnya sama gue kan?

Teruntuk teman2 Universitas Gunadarma, khususnya fakultas ekonomi jurusan manajemen, lebih di khususkan lagi 4EA17, dengan ini gue menyertakan surat terbuka untuk kalian
Nah! Udah mulai sibuk sidang skripsi/kompre nih, semangat! Kalian pasti bisa cetar diruang sidang nanti! Pokoknya harus badai di depan penguji gaboleh lemah! selamat berjuang ya, gue turut seneng ko, sungguh... ga apa lulusnya dipersulit sama kampus setidaknya kita merasakan sedikit rasanya berjuang karena nanti didunia kerja kehidupan akan lebih dari rumit, masih banyak loh yg ga seberuntung kita jadi jangan ngeluh ya, maaf gabisa bantu banyak waktu kalian skripsi atau PI, tapi doa untuk kesuksesan kalian mengalir deras sebagai gantinya. sekarang kehidupan kalian baru dimulai, jangan manja kaya waktu kuliah ya, jangan ngeluh mulu supaya Tuhan tambah nikmatnya, berjuang sekritis apapun keadaanya nanti dan jangan lupa jaga kesehatan.
Inget! Kalian tidak satu atau beberapa langkah didepan gue, bisa jadi kalian bahkan justru tertinggal jauh dibelakang gue, hanya jalurnya berbeda, gue harus ngebut bukan untuk sekedar lulus jadi sarjana ekonomi tapi mengemban tugas menjadi seorang dokter bedah jantung yang melebur dalam masyarakat. Terimakasih untuk tahun2 terhebatnya, terimakasih untuk seluruh teman2 dari universitas manapun kalian dan untuk kalian yang sudah wisuda semoga dipermudah dan diperlancar suksesnya, amin

Kamis, 06 Agustus 2015

PCL dan arthroscopy

Banyak temen gue yg suka menanyakan kondisi gue, tapi setiap gue bilang "gue kena pcl jadi harus operasi" mereka langsung refleks muka bingung "ha? Pcl? Apa tuh?"

PCL (posterior cruciate ligament/ Ligamen krusiata posterior) adalah ligamen yang menghubungkan tulang paha dengan tulang tibia (tulang kering) dalam sendi lutut, PCL bersilangan dengan ACL, PCL terletak di dekat bagian belakang sendi lutut. PCL Itu menempel pada bagian depan femur (tulang paha) dan bagian belakang tibia (tulang kering) di belakang ACL.

Fungsi umum ligamen adalah sebagai stabilitas tubuh, sementara fungsi utama PCL adalah mencegah pergeseran mundur tibia terhadap tulang paha. Ligamen ini juga membantu mencegah hiperekstensi gerakan memutar tibia.

Dibanding ACL, PCL lebih jarang terjadi karena PCL lebih kuat maka cedera sangat jarang terjadi. Biasanya cedera PCL/ACL di alami oleh atlit olahraga high impact seperti sepak bola/futsal, basket, bela diri, buat gue ini adalah penyakit yang sering bikin "atlit pensiun dini". Dimana kondisi olahraga seperti ini rentan membuat kaki melakukan perputaran tubuh cepat seperti pada sepak bola atau basket. Ko pensiun dini? Ya... mungkin perenungan dari biaya operasi yang tidak sedikit, untuk MRI aja 2 juta lebih, harga keseluruhan operasi gue kurang tau spesifiknya berapa, tapi setau gue kurang lebih 100juta, belum biaya fisioterapi pasca operasinya ya.
Bisa juga trauma operasi yang menjadikan atlit pensiun dini, who knows? Bisa aja kan? Hehe

Kalo ditanya apa yang gue rasain? lutut gue sakit kalo dipake jalan, gue gabisa lari, bentuk lutut gue terlihat jelas berbeda antara kanan dan kiri, bahkan ketika gue hanya berdiri gue seperti berdiri bukan pada kaki gue, kaya goyang gitu pokoknya, saat berjalan lutut gue sakit dan selalu bunyi "kruk... kruk... krukkk..." tiap melangkah, ketika gue memainkan kaki gue dari lutut kebawah rasanya kaya merosot kakinya. Karena fungsi umum ligamen adalah sebagai penstabil, apa yg terjadi jika lepas? Terasa bergoyang lah lutut gue.

Awalnya gue kira karena gue operasi pasang pen yang sedang belajar lepas tongkat dan udah lama ga jalan, jadi masih tahap pemulihan, setelah jadwal kontrol rutin gue tiba, gue pun ngadu dan ternyata harusnya gue udah bisa lari, akhirnya gue disuruh dr. Orthopedi yang masangin gue pen untuk bertemu dr. Orthopedi yang sudah subspesialis alias ahli lutut dan setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut (fisik dan MRI nb: untuk melakukan MRI jika lo memakai pen pastikan bahan pen lo bukan besi, karena MRI medan magnetnya kuat banget, malah membahayakan nantinya. Dan pastikan dalam tubuh lo tidak berlogam) ternyata PCL gue lepas, diagnosis awal gue kena PCL dan ACL tapi lebih dominan PCL, jadi harus operasi artrhoscopy, operasi pake kamera gitu deh, jadi sayatannya tidak terlalu besar and i have a good news! Pada operasi arthoscopy ini lo hanya dibius lokal, so lo bisa lihat prosesi operasi, that's so cool isn't? Bisa juga dibius umum, terus lo mau kehilangan kesempatan sebagai orang umum yang bisa melihat proses operasi? I don't think so.

Gue jelasin sepintas tentang operasi arthroscopy dulu deh, arthroscopy adalah prosedur pembedahan untuk melihat, mendiagnosis dan menangani masalah di dalam sendi. Jadi arthroscopy ini ga selalu ligamen dilutut, bisa jadi di bahu, pergelangan tangan, pokoknya di sendi.
Pada operasi arthroscopy ini sayatannya kecil terus dimasukin kamera gitu. Apasih kemungkinan buruk yang bisa terjadi? infeksi, radang pada pembuluh darah balik (phlebitis), pembengkakan atau pendarahan tungkai dan cedera pada pembuluh darah atau saraf. Namun kemungkinan terjadinya komplikasi tersebut kurang dari 1%. Karena sayatannya kecil jadi nyeri pasca operasi lebih ringan, pemulihannya jadi lebih cepat.

Perlu digaris bawahi bahwa PCL/ACL/MCL/LCL tidak selalu terjadi oleh atlit, bisa saja dikarenakan kecelakaan atau lutut yang melintir gitu (bahasa gue nya). Untuk mengetahui lo kena cedera lutut ini atau tidak, harus ke dokter orthopedi sub-spesialis ahli lutut. What's different between spesialis with sub-spesialis orthopaedi? Jadi kalo dr. Ortopedi spesialis atau subspesialis setau gue gabisa lo bedain melalui gelarnya, misal;
dr. Diah , SpOT dengan dr. Tara , SpOT
mereka sama2 spesialis orthopedi, tapi yang satu baru spesialis orthopedi secara umum, satu lagi sudah sub-spesialis orthopaedi high impact sport. Jadi spesialis ada yang lebih spesialisnya lagi, intinya adalah spesialis yang sudah spesifik. Jadi kalo mau periksa ke dr. Ahli lutut usahakan lo buat janji dulu ke rs yang sudah bisa melakukan operasi arthroscopy, jd bisa tau dia dr. Ahli lutut atau bukan

Jadi kalo lutut kamu nyeri, bahkan bengkak, diluar kamu atlit atau bukan patut di curigai tuh segerakan di cek, lebih baik tau dari awal, gausah takut sama operasi, sehat itu nikmat.

Sumber:
Kamuskesehatan.com
Belajar-mri.blogspot.com
Rs royal progress

Untuk informasi lebih lanjut sebaiknya di konsultasikan langsung ke dokter ahli lutut, supaya bisa dilakukan pengecekan terlebih dahulu, apakah kena acl atau pcl atau cedera lutut lainnya. semoga cepet sembuh :)