Teman2 yang sudah resmi menyandang gelar sarjana...
entah SE, ST, SKed, SPsi, SH, apapun lah gelar yang bikin hari wisuda kalian adalah momen sumringah kalian dan kian menyumbang rasa bangga orang tua kalian.
Maaf...
berkali-kali teman gue wisuda gue tidak datang, mungkin diantara kalian ada yang tahu alasannya, bahkan mungkin diantara kalian ada yang berfikir "ga tau diri! Waktu lo sakit gue jenguk! Giliran gue wisuda ga dateng"
Gue ga akan marah kalau kalian mau marah, gue akan sangat mengerti dan memaklumi.
Tapi ada perasaan yang harus gue jaga, dan itu perasaan gue sendiri, diluar ketidak mampuan gue untuk datang karna kaki gue untuk kali ini aja gue mikirin perasaan gue, untuk kali ini aja gue tidak berpura-pura dan menutupi rasa kecewa dan sedih gue.
Memang gue harusnya dewasa menyikapi hal sepele seperti ini, dan ada baiknya tidak membesar-besarkannya, tapi sifat gue terlalu kekanak-kanakan ketika sudah menyentuh bagian sensitif dalam hati gue.
Gue cukup hebat tidak menangis saat kalian di wisuda, saat rektor menggeser tali rumbai-rumbai dari kiri ke kanan. Tapi gue tidak berani menatap foto wisuda kalian, kalian tampak bahagia dan orang tua kalian sepertinya bangga. Gue juga tidak cukup punya nyali bahkan untuk sekedar mengucapkan "selamat".
Ya... gue memang kekanak-kanakan, saat cita-cita gue tertunda, gue kalang kabut, bisa saja besok atau mungkin hari ini usia gue berakhir, lalu kapan gue menunjukan pada diri gue jika gue mampu mewujudkan sesuatu yang sudah gue pupuk puluhan tahun?
Cita-cita ini pernah dibunuh oleh ayah gue, cita-cita ini gue kubur, namun kenyataannya bahkan bumi tidak menerimanya untuk mati. beberapa waktu belakangan ini tuhan bongkar lagi cita-cita gue yang pernah gue kubur hidup2 ini, kini dia bangkit lagi dan kian menggebu, gue bisa apa? Tak mungkin lagi gue kubur, sudah kepalang tanggung, mengapa tidak gue wujudkan saja? Urusan berhasil atau gagal tuhan yang menentukan, jangan kalian tambah cemooh.
Setidaknya semoga tulisan ini mampu meluluhkan hati kalian agar bisa memaklumi kerapuhan gue. Dunia bukan tidak adil, hanya mereka mengistimewakan masing2 insan dengan cara yang tak pernah sama.
Semoga ranah kalian ke depannya lebih baik lagi, semoga ilmu yang sudah kalian pelajari bermanfaat, semoga rasa malas kalian tidak jadi alasan kalian mengeluh, semoga kalian mampu menaklukan masa depan kalian dan bukan ditaklukan, semoga yang terbaik selalu teranugrahi untuk jejeran makhluk yang baik.
Dan semoga di masa yang akan datang, kita bertemu membawa kesuksesan.
-Selamat dan Sukses, Sahabat-
0 komentar:
Posting Komentar