Kamis, 31 Desember 2015

Terima kasih Cerita Hebat Sepanjang Tahunnya Tuhan

July, 30th 2015
RSPAD Gatot Subroto, Jakarta - Indonesia

Gue sudah agak lebih tenang hari ini ketibang kemarin, saat dimana gue sudah remuk menjadi leburan butiran partikel. Ya... kemarin kedatangan gue ke rumah sakit pusat angkatan darat ini ditolak untuk MRI, bodohnya gue, gue menggunakan pen di tulang gue dan bahannya stainless stell. MRI... Magnetic Resonance Image, medan magnet yg kuat tentu akan menarik pen ditulang paha gue tanpa ampun, menembus daging dan pembuluh darah, gaya tarik-menarik medan magnet seperti kerja magnet pada umumnya, ahh... merinding gue membayangkannya.

Tapi hari ini gue sedang enggan untuk cemas, gue pasrahkan untuk apapun yg terjadi hari ini, setidaknya gue sudah berjuang, apapun hasilnya nanti gue akan tetap menganut rencana tuhan lebih indah dari apa yang gue duga.

"Diah Tara Dewi masuk ke kamar 9", nama gue dipanggil setelah beberapa menit gue berdiri, senang? Tentu. Ada 3 ruang praktek dokter bedah ortopedi, kamar 7, 8, dan 9, Nama gue dipanggil diruangan yang isinya adalah seorang dokter muda dengan penampilan rapi dan cukup menarik, gue tebak mungkin dia anak residen, ketibang jadi dokter pria muda ini lebih cocok jadi pendamping hidup gue.

Sejujurnya penampilannya tidak mengambil alih imajinasi gue hari ini, meski gue tidak cemas tetap saja gue mengharapkan tetap bisa melaksanakan operasi. Gue menceritakan kendala yang gue temui pada si dokter residen ini, gue ditolak MRI karena gue punya pen, dia pun keluar ruangan dan pergi ke kamar 8. Seorang dokter dengan pakaian tentara loreng2 masuk, dari bet namanya tertulis "YANUARSO" ditulis dengan huruf kapital, "ahh! Jodoh! dokternya samaan lagi sama nadia" dia adalah seorang dokter bedah ortopedi yg pernah menangani teman tim basket gue dulu dan dia mengajukan pertanyaan ke gue, gue pun di suruh ke kasur untuk dilakukan pengecekan fisik. Dari bentuk lutut gue dia sudah bisa menebak ada salah satu ligamen lutut gue yang lepas, selesai dia melakukan pengecekan fisik di kaki gue dia pun memberikan pernyataan.

"Sebenernya ada 2 kemungkinan, pertama... kamu mau MRI jadi operasi lepas pen dulu, atau..." dokter yanu memberikan jeda pada kalimatnya, pikiran gue mulai berkecambuk "atau kamu di urut aja? Atau kamu tunggu aja entar juga sembuh sendiri? Atau... kamu gapunya harapan?" Pikiran gue mulai berfantasi nakal, atau apasih dok? Gue tetap membuat percakapan dalam hati dan terus mengamati dengan seksama kalimat dr. Yanu selanjutnya

"Atau kamu mau langsung operasi?" Tanya dokter yanu melanjuti skenario nya "langsung operasi dok!" Jawab gue tanpa ada rasa takut dengan operasi sedikit pun.

Ah... terima kasih tuhan untuk banyak cerita hebat di tahun ini, terima kasih tuhan untuk kelancaran semua operasi di tahun ini, terima kasih tuhan untuk sehatnya untuk banyak pengalamannya, terimakasih tuhan untuk nikmat iman dan islam sepanjang tahun ini, terimakasih tuhan untuk keajaiban sepanjang tahun ini.

Terimakasih tuhan untuk tahun2 terhebatnya, semua luar biasa

Minggu, 20 Desember 2015

Chunks of Diamond

Apa kabar?
Ibu kamu apa kabar? Sehat kan?
Ibu kamu pasti super mom ya?
Kalo ibu aku... hehehehe

Nyokap gue itu adalah one of the orang nyebelin yang ada di muka bumi ini, gue ga akan jelasin rentetan menyebalkannya orang yg satu ini, ga baik ngomongin kejelekan orang hehe.
Tapi pada intinya orang ini sangat menyebalkan, gue kadang kalo marah pengen banget ngebentak orang ini, tapi dulu tiap gue marah sama orang nenek gue bilang
"Jangan inget jahatnya orang aja, inget baiknya juga"
Gue jadi selalu punya alasan untuk tidak mendendam sama orang2

Bagaimana gue sanggup membentak orang yang pernah memperjuangkan kehidupan gue saat kematian sudah ga sabar menjemput gue?
Semarah apapun gue, mantra nenek gue selalu mampu menghentikan niat jahat gue.

Dia memang sosok yang menyebalkan, tapi saat gue sedang menghadapi fase krisis antara hidup dan mati, dia adalah sosok yang... apa ya? Susah di definisikan, pokoknya dia wanita hebat.

Gue teringat saat gue sudah mulai membaik dari fase krisis, saat itu gue pasca kecelakaan dan mengalami cedera otak berat, beberapa dampaknya adalah gue rajin mengamuk, depersonalisasi disorder dan amnesia.
Saat itu kondisi gue memang sudah membaik, nyokap gue hendak pulang karna masih ada urusan yang harus diselesaikan, dia izin nanti malam untuk pulang tapi gue tidak mengizinkannya.

Malam belum datang tapi gue sudah sedari tadi membujuk dia untuk tidak pulang, entah alasan apa kenapa gue saat itu sangat ingin banyak yg menemani gue, gue ingin mengobrol banyak, gue ingin mendengar dan di dengar, seolah gue habis melakukan perjalanan hebat dan sangat ingin gue ceritakan.

Tapi memang kondisinya dia benar2 tidak bisa untuk tetap tinggal, dia harus pulang dan ini kesekian kalinya dalam minggu itu gue mengamuk, gue pun menangis dan membuang muka gue, gue masih sangat ingat rasa kesalnya waktu itu, gue menatap ke tembok berusaha mengacuhkan dia dan berlinang air mata gue, dia mengusap kening gue dan di ciuminya wajah gue berkali-kali. Air matanya berjatuhan di wajah gue, sesekali dia mencium gue sambil menghirup dari hidungnya dan dia bilang "umi sayang sama tara, umi sayang" dia terus mengusap kening gue, air mata gue kian berlinang.

Gue dalam keadaan sadar, tapi efek cedera otak yang gue alami detik itu gue seolah baru bangun. Gue terdiam beberapa detik, tanpa kata hanya air mata. Gue tidak lagi bersih keras menahan dia, pada akhirnya gue merelakan dia pulang saat itu gue merasa jauh lebih tenang.

Adalagi sudut pandang seru yang gue tonton di acara reality show di tv tentang gambaran seorang ibu. seorang nenek dan cucu perempuannya, kira2 usianya mungkin kisaran 10-12 tahun, mereka naik kereta, si pembawa acara menanyakan tujuan mereka berdua, dan adegan sedih pun dimulai.

Si pembawa acara menanyakan siapa gadis kecil disampingnya, gadis itu... apa ya kata yg sopan, intinya dia mengalami kelainan, jadi cacat bawaan. Lalu si nenek bilang kalo itu cucunya, si pembawa acara menanyakan dimana ibunya, jeng... jeng... jeng... jeeeeengg...
si nenek menceritakan bahwa si ibu gadis ini tidak mengakui dia anaknya. Jadilah dengan sukarela si nenek ini merawatnya, si pembawa acara dan si nenek ini pun menceritakan panjang lebar tentang gadis ini.

Si pembawa acara menanyakan
"Ibu kan baju nya kaya gini ya, kan sering naik KRL pernah ga dikira pengemis?" Si nenek pun menjawab
"Pernah pas waktu itu ada bapa2 dgn baju parlente dan dia bilang 'bu kalo mau ngemis jangan sekarang'".
Gue gatau mau komentar apa, tapi pasti rasanya lebih dari sakit, paling tidak itu yang di isyratkan oleh si nenek lewat wajahnya.
Ini menjadi pelajaran kecil buat gue, orang kecil ga selalu kecil, sebagian dari mereka punya hati yang lebih besar dari semesta, wanita yg mengandung kita memang ibu biologis kita, tapi yang merawat dan membesarkan kita adalah ibu yang luar biasa. Jangan pandang orang karena dia siapa, tapi genggam mereka karna kita sesama makhluk tuhan, merendahlah dan jangan peduli dinilai apa sama orang nantinya, kamu gabutuh penilaian mereka kamu hidup karna kasih sayang dan nikmat tuhan.

Ketika lo di hina, bukankah lo juga pasti sakit tar? lo pengen nyumpahin? biarin tar, lain kali biarkan langit yang membalas, ketika tuhan sudah membalas, adzab dia lebih pedih daripada hinaan mereka.

Dan di akhir cerita si nenek sampai di stasiun tujuan, si nenek pun berkemas-kemas dan menyiapkan kain untuk menggendong cucu nya.
Bisa bayangkan? Cucunya bukan lagi anak kecil, dan nenek itu bukan lagi perempuan muda, cucunya akan terus tumbuh dan kian berat sedangkan si nenek akan kian menua dan makin rapuh.
Gue berjalan menggunakan kedua tongkat, padahal gue masih muda dan yang gue tumpu adalah beban tubuh gue sendiri, gue bukan main sering kelelahan. Kesimpulan yg gue dapati lagi, kala lo ngerasa beban lo terlalu berat untuk di pikul, ada orang yg bebannya lebih berat daripada lo, coba bayangin lo mengangkat beban orang lain yg lebih berat daripada lo, mereka tidak mengeluh, lantas... lo bisa memberi jaminan lo juga tidak akan mengeluh?

Kekuatan terbesar ada dalam diri kita, mengeluh hanya membantu menambah beban kita berkali-kali lipat, mungkin kita bukan orang yang pintar bersyukur tapi kita harus belajar mensyukuri segala hal yang kita punya.

"Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah." -Ibnu Mas’ud

Terimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat ^^

Salam ya buat keluarga kamu~

Selasa, 15 Desember 2015

Congraduation

Teman2 yang sudah resmi menyandang gelar sarjana...
entah SE, ST, SKed, SPsi, SH, apapun lah gelar yang bikin hari wisuda kalian adalah momen sumringah kalian dan kian menyumbang rasa bangga orang tua kalian.

Maaf...
berkali-kali teman gue wisuda gue tidak datang, mungkin diantara kalian ada yang tahu alasannya, bahkan mungkin diantara kalian ada yang berfikir "ga tau diri! Waktu lo sakit gue jenguk! Giliran gue wisuda ga dateng"
Gue ga akan marah kalau kalian mau marah, gue akan sangat mengerti dan memaklumi.
Tapi ada perasaan yang harus gue jaga, dan itu perasaan gue sendiri, diluar ketidak mampuan gue untuk datang karna kaki gue untuk kali ini aja gue mikirin perasaan gue, untuk kali ini aja gue tidak berpura-pura dan menutupi rasa kecewa dan sedih gue.

Memang gue harusnya dewasa menyikapi hal sepele seperti ini, dan ada baiknya tidak membesar-besarkannya, tapi sifat gue terlalu kekanak-kanakan ketika sudah menyentuh bagian sensitif dalam hati gue.

Gue cukup hebat tidak menangis saat kalian di wisuda, saat rektor menggeser tali rumbai-rumbai dari kiri ke kanan. Tapi gue tidak berani menatap foto wisuda kalian, kalian tampak bahagia dan orang tua kalian sepertinya bangga. Gue juga tidak cukup punya nyali bahkan untuk sekedar mengucapkan "selamat".

Ya... gue memang kekanak-kanakan, saat cita-cita gue tertunda, gue kalang kabut, bisa saja besok atau mungkin hari ini usia gue berakhir, lalu kapan gue menunjukan pada diri gue jika gue mampu mewujudkan sesuatu yang sudah gue pupuk puluhan tahun?

Cita-cita ini pernah dibunuh oleh ayah gue, cita-cita ini gue kubur, namun kenyataannya bahkan bumi tidak menerimanya untuk mati. beberapa waktu belakangan ini tuhan bongkar lagi cita-cita gue yang pernah gue kubur hidup2 ini, kini dia bangkit lagi dan kian menggebu, gue bisa apa? Tak mungkin lagi gue kubur, sudah kepalang tanggung, mengapa tidak gue wujudkan saja? Urusan berhasil atau gagal tuhan yang menentukan, jangan kalian tambah cemooh.

Setidaknya semoga tulisan ini mampu meluluhkan hati kalian agar bisa memaklumi kerapuhan gue. Dunia bukan tidak adil, hanya mereka mengistimewakan masing2 insan dengan cara yang tak pernah sama.

Semoga ranah kalian ke depannya lebih baik lagi, semoga ilmu yang sudah kalian pelajari bermanfaat, semoga rasa malas kalian tidak jadi alasan kalian mengeluh, semoga kalian mampu menaklukan masa depan kalian dan bukan ditaklukan, semoga yang terbaik selalu teranugrahi untuk jejeran makhluk yang baik.
Dan semoga di masa yang akan datang, kita bertemu membawa kesuksesan.

-Selamat dan Sukses, Sahabat-

Minggu, 13 Desember 2015

Hospital life by RSPAD Gatot Subroto, poli bedah

Kamis, 30 juli 2015, RSPAD Gatot Subroto
Gue sedang duduk di bangku ruang tunggu, jenuh gue sudah hampir membabi buta, tapi seorang pria muda dengan tubuh tegap menenangkan mata gue, tampan, tubuh yang atletis, kalau gue tebak 97% dia pasti TNI, maklum gue sedang berada di rumah sakit pusat angkatan darat, pemandangan prajurit dengan seragamnya seolah jadi biasa. Tapi pria ini tidak menggunakan seragamnya, hanya kaos hitam polos dan celana trainingnya, jadi kalau bukan tentara mungkin dia guru olahraga atau atlit.

Dia berjalan agak lambat di depan gue, mondar-mandir seperti yang pasien lain lakukan, tubuhnya gagah dan terlihat segar jadi gue tebak mungkin dia pasien patah tulang, mungkin dia memasang pen di paha yang sama seperti gue, hanya saja dia sudah lepas tongkat, persis seperti tahapan yang gue lalui, atau mungkin juga hanya pendamping pasien.
Gue berpindah duduk ke depan departemen bedah, di dalam poli sudah mulai terasa sesak, penuh dengan manusia yang tidak sabar untuk segera dipanggil namanya. 

Laki-laki itu datang lagi, beredar disekitar gue, jelas gue kehilangan fokus gue lagi, bagaimana caranya gue mengabaikan pria tampan bertubuh atletis? Itu mustahil sepertinya. 
Sepintas terlihat tangannya dibalut perban, "ah... tangannya mungkin abis pasang pen" dalam benak gue mulai menebak lagi. Beberapa saat kemudian dia berdiri di depan gue, menghentikan langkahnya dan menyempurnakan gesture tubuhnya dihadapan gue, gue coba perhatikan lukanya "astaghfirullah!" Entah apa yang terjadi dengan si tampan, yang tersisa dari balutan itu hanya sampai pergelangan tangannya saja, dia tidak punya telapak tangan, hanya benar2 sampai pergelangan saja, gue coba menatap wajahnya, tak ada dia malu untuk berjalan di depan banyak orang, ah! Gue yang dibuat malu! Berapa banyak nikmat yang tidak gue syukuri? Gue membayangkan andai berada di posisi dia, gue hanya sanggup menghela nafas.

Tidak jauh dari bangku gue duduk, seorang petugas rumah sakit meminta ibu2 untuk membawa pasien keluar dari kerumunan, "kasian pasiennya masa ditelantarin" kalimat yang sangat gue favoritkan pagi ini, gue coba mengintip apa yang terjadi, seorang perempuan pucat pasih berusaha keras bangun dari kursi roda untuk pindah berbaring di kursi panjang yang ada di depan ruang tunggu dibantu petugas rumah sakit. 
Teman gue membisikan gue "dia kena kanker getah bening ner" gue menoleh ke arah teman gue, tidak berkata apa-apa hanya saja.... dikepala gue hening.

Bagaimana mereka bisa sekuat itu sedang gue tidak? Tidak banyak mereka menampilkan ekspresi wajah mengeluh mereka, lalu Seberapa banyak gue mengeluhkan nikmat Tuhan? Berapa kali gue sangat ingin menyerah? Aaah... pikiran gue kacau

Sabtu, 05 September 2015

Surat untuk Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah ,SpA(K)

Gue sangat tahu mengapa gue sangat teringin menjadi dokter
Gue masih teringat pertama kali pertemuan gue dengan dokter terhebat yang pernah ada buat gue, mungkin sekitar tahun 1996, usia gue masih 2 tahun saat itu. Gue di bawa ke rumah sakit, gue ketakutan sama rumah sakit walaupun yang gue kunjungi adalah rumah sakit ibu dan anak, dekorasinya dibuat bersahabat dengan anak-anak bahkan ada taman bermain kecil di dalamnya, tepat di depan kantin rumah sakit.

Senyaman apapun tempatnya dibuat, sebagai bocah usia 2 tahun rumah sakit adalah definisi lain dari suntikan. Gue takut, tapi gue gabisa berbuat apa-apa, gue gabisa memberontak, bahkan gabisa nangis. Gue gabisa nafas, menangis hanya membuat gue semakin gabisa bernafas, karena gue divonis asma.  Tuhan menjodohkan pertemuan gue dengan Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah, Sp.A(K) dokter terhebat, dokter ter-wah buat gue, dia juga punya gelar yang panjang padahal namanya singkat, itulah yg ada di pikiran gue waktu kecil tiap kali liat papan namanya, dia adalah salah satu guru besar di FKUI, kalo dia harus keluar negri orang tua gue akan kalang kabut karena gue ga cocok dengan dokter lain, bukan ga cocok mungkin agak lama aja sembuhnya, beda sama prof. Agus baru kena stetoskopnya aja entah kenapa sudah lebih membaik nafas gue. Dimanapun prof agus praktek pasti akan di buru oleh orang tua gue, walaupun harus dini hari sekali pun.

Sejak saat itu, "hospital life" gue dimulai, seminggu bisa lebih dari 3x ke rumah sakit, untuk berobat dan terapi, Ayah gue rajin membujuk gue ke rumah sakit buat kontrol ataupun terapi, gue diiming-imingi mainan dan hal membahagiakan lainnya. semakin sering pertemuan gue dengan prof. Agus gue pun perlahan tahu ingin jadi apa gue besar nanti, gue mau jadi dokter! Prof. Agus lah inspirasi teeeeerrrbesar gue, orang yang punya pengaruh paling besar dalam peradaban gue menentukan cita-cita. Setelah gue dewasa gue juga dipertemukan dengan dr. Gatot Ibrahim Wijayadi, SpOT dokter hebat yg dihujani pujian ga kalah seru sama prof. Agus, dokter yang pernah gue taruh harapan sebagai perantara Tuhan menyembuhkan gue, dokter yang sangat punya hak menolak mengoperasi gue tapi dengan manusiawi nya dia menerima gue, dokter yang hampir bosan gue dengar pujian buat dia. Gue juga dipertemukan dengan dr. Yanuarso, SpOT dokter ramah yang juga terlalu lebat oleh pujian, dokter yang sangat murah senyumnya dan semua pasien pasti langsung menyukai kebiasaan dia. gue makin gencar memaksa diri gue untuk buru-buru mendeklarasikan diri menjadi dokter.

Tiap kali ditanya "kamu mau jadi apa?"
Gue akan dengan mantap menjawab "dokter!"
"Wuiiiihh, keren! Harus pinter tuh, mau kuliah dimana entar?"
Dengan jawaban yang sama singkatnya dengan jawaban pertama gue menjawab "UI"
"Wuiiiihhh, mau jadi dokter apa? Dokter anak kaya prof agus?"
Gue akan mulai kebingungan jika pertanyaan sudah sampai disini "bukan"
"Terus apa? Dokter umum?"
"Bukan"

Setelah beranjak dewasa, gue tahu sekarang gue mau jadi apa, gue mau jadi dokter bedah dada dan jantung. Gue juga harap kelak gue berhasil kuliah di FKUI prof. Agus adalah orang yang paling sangat ingin gue undang dan sangat gue harapkan kehadirannya
Prof... pasienmu sudah besar, terima kasih sudah menjadi dokter habat untuk tara, terimakasih untuk bertahun-tahun membesarkan tara di rumah sakit, prof... tara mau kaya prof agus, jadi salah satu dokter hebat, panjang umur dan sehat selalu ya prof agus supaya bisa dateng ke wisudanya tara nanti :')

"Dulu dia pasien saya, sekarang dia sudah menjadi dokter, dan dia akan menjadi dokter bedah jantung terbaik yang pernah ada".

Kamis, 27 Agustus 2015

Prajurit Sarjana

Semakin banyak sarjana nih, lebih terkhusus untuk beberapa teman gue yg baru aja sidang skripsi dan yg sebentar lagi akan menyusul sidang.

Maaf ya gabisa bantu banyak pas kalian skripsi, hanya bisa membantu sedikit dengan isi quesioner kalo gue masuk ke salah satu kriteria responden.
Maaf gabisa mendampingi kalian sidang skripsi, kondisi gue masih jauh dari mungkin untuk menyemangati kalian secara langsung. Maaf juga nanti wisuda gue ga akan datang, gue juga butuh jaga perasaan gue.

Gue terluka ketika ada orang yg lolos seleksi masuk di FKUI, jalur apapun itu. Dengan terlambatnya gue lulus tahun ini, artinya gue juga menghambat gue meraih kedokteran, belum lagi jenjang gue masih sangat panjang karena gue mau ambil spesialis bedah jantung, makin terluka lah gue, darah seperti berceceran di dalam benak gue, rasa sakitnya persis seperti gue buka jaitan abis operasi, lengkap dengan perasaan retak.

Sejauh ini, gue meyakini adalah Tuhan menyengajakan gue menemui dokter2 hebat jutaan pujian, jelas semangat gue kian membara, seolah seleksi kedokteran adalah mudah, seolah hidup menjadi dokter adalah mudah, seolah gue akan tetap dapat menjaga tradisi gue berhibernasi, seolah gue tidak akan jenuh dengan jelimetnya bahasa kedokteran dan meja operasi, seolah gue mampu menjamin kelak gue tidak akan mengeluh

Disisi lain hati gue, gue juga ingin hadir membawakan beberapa tangkai bunga untuk kalian sidang, entah semboyan apa yg menterjemahkan bunga saat usai sidang, hanya gue juga ingin bergembira atas kesuksesan kalian yang pernah berjuang bersama gue dan kalian sudah berhasil sampai sejauh ini.
Kalian yg selalu baik sama gue, yang mendampingi gue melewati masa kritis, selalu mampu gue repotkan, selalu mau tetap berteman meski berulang kali gue kecewakan.
Lewat doa gue wakili ketidak mampuan menghadiri perhelatan kalian, lewat doa juga gue ceritakan banyak hal pada Tuhan soal kegembiraan gue atas kesuksesan kalian yang selalu baik sama gue.

Meski gue tidak hadir saat kalian harus menghadapi para penguji gerbang kelulusan, bahkan bertekad tidak akan datang saat kalian sedang gagah dan cantik menggunakan toga, akan gue usahakan meluangkan doa yang akan selalu menyertai kalian. Karena doa adalah mudah untuk gue, tapi berdampak besar untuk kalian.

♡☆Selamat dan sukses ☆♡

Sabtu, 22 Agustus 2015

Surat Terbuka (calon) Wisudawati

Agustus, 2015

Tahun ini seharusnya menjadi tahun kelulusan gue sebagai mahasiswa bergelar sarjana ekonomi di usia gue yang ke-20, hmm... dibandingkan teman2 gue, ini terbilang sangat muda, sebenarnya seharusnya gue lulus saat usia gue 19tahun, hanya saja gue tidak mengambil kesempatan ini untuk lulus cepat.
Dan Sudah sejak lama sebenarnya beberapa teman2 gue yang sebaya dari beberapa universitas lain diseluruh dunia memposting foto kelulusannya, entah sekedar baru selesai sidang skripsi bahkan sampai nyentriknya pake toga. Sejujurnya, bukan menjadi sarjana ekonomi tujuan gue, sedari kecil gue sudah harus menjalani hospital life, dalam seminggu bahkan dalam sehari gue bisa beberapa kali mengunjungi rumah sakit, jadi daripada figur seorang pengusaha, gue lebih tertarik menjadi figur seorang dokter, gue terinsipirasi dari prof. dr. Agus Firmansyah ,SpA(K) salah satu dokter hebat yang selalu mendampingi gue dari usia 2th sampai SMA dan salah satu guru besar di FKUI.

Hanya karena gue mau jadi dokter, bukan berarti gue tidak sedih tiap kali teman2 gue mempublikasikan keberhasilan mereka mencapai sebuah kelulusan, entah hanya sekedar check in di JCC yang sedang diselenggarakan wisuda, foto selesai dari sidang skripsi atau bahkan sekedar foto membawa bouquet bunga dengan latar yudisium.

Menyesal kah gue? Tentu tidak. Latar belakang gue terlambat lulus kali ini bukan karena gue malas atau tidak mampu tapi justru terbilang mulia, karena gue harus belajar banyak tentang berjuang hidup. gue kecelakaan hebat yang hampir merenggut nyawa gue dan menjadikan gue harus menjalani beberapa kali operasi, jadi perkuliahan gue tertunda. Terus dimana letak mulia nya? Andai gue tidak kecelakaan, tentu gue tidak akan belajar lebih banyak dari teman2 gue yang hanya bawa selembar izajah dan pengalaman akademik saat lulus nanti, yah paling mentok sih plus pengalaman magang.

Hampir setiap hari gue dapat pelajaran baru, khususnya tentang mensyukuri nikmat yang sering kita sepelekan. Di rumah sakit dan pertemuan dengan orang2 yg harus lebih berjuang daripada gue, menyadarkan betul makna dari bersyukur.
"Kesakitan boleh, nangis boleh, tapi jangan ngeluh!" Gue jadi punya prinsip ini dalam hidup gue, tara yang dulunya lemah, cengeng, ngeluh mulu, sekarang gue harap tara sudah lebih dari dewasa. Gue juga dapat banyak bonus, yaitu pengetahuan tentang operasi, bahkan gue melihat sendiri salah satu operasi gue (arthroscopy). Tuhan membawa gue sampai hari ini dititik yang jauh lebih dari sekedar baik2 saja, diberi kesempatan usia yang panjang karena dipercayai bisa lebih baik lagi, dipertemukan dengan ribuan bahkan jutaan teman yang luar biasa baik dan istimewa yang mendulang banyak doa untuk gue hingga mampu sampai dititik ini, dipertemukan dengan dokter2 hebat yang dihujani deras oleh pujian yg mengistimewakan gue, sebutkan celah dimana tuhan membenci gue? Tidak ada!

Tidak apa tidak lulus di usia sangat muda, Tandanya Tuhan sayang sama gue, karena jika lulus muda ada 2 kemungkinan:
1. Gue akan sombong
2. Gue akan di bully
Ko di bully?? Hmm... ga peduli seberkapasitas apa lo, sehebat apa lo, sebanyak apa pengalaman lo, kalo lo muda diantara yg tua, lo hanya akan dianggap orang sok pintar.

Ketibang lulus hanya membawa izajah, tuhan menginginkan gue lulus dengan segudang pengalaman, bukan main Tuhan sayangnya sama gue kan?

Teruntuk teman2 Universitas Gunadarma, khususnya fakultas ekonomi jurusan manajemen, lebih di khususkan lagi 4EA17, dengan ini gue menyertakan surat terbuka untuk kalian
Nah! Udah mulai sibuk sidang skripsi/kompre nih, semangat! Kalian pasti bisa cetar diruang sidang nanti! Pokoknya harus badai di depan penguji gaboleh lemah! selamat berjuang ya, gue turut seneng ko, sungguh... ga apa lulusnya dipersulit sama kampus setidaknya kita merasakan sedikit rasanya berjuang karena nanti didunia kerja kehidupan akan lebih dari rumit, masih banyak loh yg ga seberuntung kita jadi jangan ngeluh ya, maaf gabisa bantu banyak waktu kalian skripsi atau PI, tapi doa untuk kesuksesan kalian mengalir deras sebagai gantinya. sekarang kehidupan kalian baru dimulai, jangan manja kaya waktu kuliah ya, jangan ngeluh mulu supaya Tuhan tambah nikmatnya, berjuang sekritis apapun keadaanya nanti dan jangan lupa jaga kesehatan.
Inget! Kalian tidak satu atau beberapa langkah didepan gue, bisa jadi kalian bahkan justru tertinggal jauh dibelakang gue, hanya jalurnya berbeda, gue harus ngebut bukan untuk sekedar lulus jadi sarjana ekonomi tapi mengemban tugas menjadi seorang dokter bedah jantung yang melebur dalam masyarakat. Terimakasih untuk tahun2 terhebatnya, terimakasih untuk seluruh teman2 dari universitas manapun kalian dan untuk kalian yang sudah wisuda semoga dipermudah dan diperlancar suksesnya, amin

Kamis, 06 Agustus 2015

PCL dan arthroscopy

Banyak temen gue yg suka menanyakan kondisi gue, tapi setiap gue bilang "gue kena pcl jadi harus operasi" mereka langsung refleks muka bingung "ha? Pcl? Apa tuh?"

PCL (posterior cruciate ligament/ Ligamen krusiata posterior) adalah ligamen yang menghubungkan tulang paha dengan tulang tibia (tulang kering) dalam sendi lutut, PCL bersilangan dengan ACL, PCL terletak di dekat bagian belakang sendi lutut. PCL Itu menempel pada bagian depan femur (tulang paha) dan bagian belakang tibia (tulang kering) di belakang ACL.

Fungsi umum ligamen adalah sebagai stabilitas tubuh, sementara fungsi utama PCL adalah mencegah pergeseran mundur tibia terhadap tulang paha. Ligamen ini juga membantu mencegah hiperekstensi gerakan memutar tibia.

Dibanding ACL, PCL lebih jarang terjadi karena PCL lebih kuat maka cedera sangat jarang terjadi. Biasanya cedera PCL/ACL di alami oleh atlit olahraga high impact seperti sepak bola/futsal, basket, bela diri, buat gue ini adalah penyakit yang sering bikin "atlit pensiun dini". Dimana kondisi olahraga seperti ini rentan membuat kaki melakukan perputaran tubuh cepat seperti pada sepak bola atau basket. Ko pensiun dini? Ya... mungkin perenungan dari biaya operasi yang tidak sedikit, untuk MRI aja 2 juta lebih, harga keseluruhan operasi gue kurang tau spesifiknya berapa, tapi setau gue kurang lebih 100juta, belum biaya fisioterapi pasca operasinya ya.
Bisa juga trauma operasi yang menjadikan atlit pensiun dini, who knows? Bisa aja kan? Hehe

Kalo ditanya apa yang gue rasain? lutut gue sakit kalo dipake jalan, gue gabisa lari, bentuk lutut gue terlihat jelas berbeda antara kanan dan kiri, bahkan ketika gue hanya berdiri gue seperti berdiri bukan pada kaki gue, kaya goyang gitu pokoknya, saat berjalan lutut gue sakit dan selalu bunyi "kruk... kruk... krukkk..." tiap melangkah, ketika gue memainkan kaki gue dari lutut kebawah rasanya kaya merosot kakinya. Karena fungsi umum ligamen adalah sebagai penstabil, apa yg terjadi jika lepas? Terasa bergoyang lah lutut gue.

Awalnya gue kira karena gue operasi pasang pen yang sedang belajar lepas tongkat dan udah lama ga jalan, jadi masih tahap pemulihan, setelah jadwal kontrol rutin gue tiba, gue pun ngadu dan ternyata harusnya gue udah bisa lari, akhirnya gue disuruh dr. Orthopedi yang masangin gue pen untuk bertemu dr. Orthopedi yang sudah subspesialis alias ahli lutut dan setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut (fisik dan MRI nb: untuk melakukan MRI jika lo memakai pen pastikan bahan pen lo bukan besi, karena MRI medan magnetnya kuat banget, malah membahayakan nantinya. Dan pastikan dalam tubuh lo tidak berlogam) ternyata PCL gue lepas, diagnosis awal gue kena PCL dan ACL tapi lebih dominan PCL, jadi harus operasi artrhoscopy, operasi pake kamera gitu deh, jadi sayatannya tidak terlalu besar and i have a good news! Pada operasi arthoscopy ini lo hanya dibius lokal, so lo bisa lihat prosesi operasi, that's so cool isn't? Bisa juga dibius umum, terus lo mau kehilangan kesempatan sebagai orang umum yang bisa melihat proses operasi? I don't think so.

Gue jelasin sepintas tentang operasi arthroscopy dulu deh, arthroscopy adalah prosedur pembedahan untuk melihat, mendiagnosis dan menangani masalah di dalam sendi. Jadi arthroscopy ini ga selalu ligamen dilutut, bisa jadi di bahu, pergelangan tangan, pokoknya di sendi.
Pada operasi arthroscopy ini sayatannya kecil terus dimasukin kamera gitu. Apasih kemungkinan buruk yang bisa terjadi? infeksi, radang pada pembuluh darah balik (phlebitis), pembengkakan atau pendarahan tungkai dan cedera pada pembuluh darah atau saraf. Namun kemungkinan terjadinya komplikasi tersebut kurang dari 1%. Karena sayatannya kecil jadi nyeri pasca operasi lebih ringan, pemulihannya jadi lebih cepat.

Perlu digaris bawahi bahwa PCL/ACL/MCL/LCL tidak selalu terjadi oleh atlit, bisa saja dikarenakan kecelakaan atau lutut yang melintir gitu (bahasa gue nya). Untuk mengetahui lo kena cedera lutut ini atau tidak, harus ke dokter orthopedi sub-spesialis ahli lutut. What's different between spesialis with sub-spesialis orthopaedi? Jadi kalo dr. Ortopedi spesialis atau subspesialis setau gue gabisa lo bedain melalui gelarnya, misal;
dr. Diah , SpOT dengan dr. Tara , SpOT
mereka sama2 spesialis orthopedi, tapi yang satu baru spesialis orthopedi secara umum, satu lagi sudah sub-spesialis orthopaedi high impact sport. Jadi spesialis ada yang lebih spesialisnya lagi, intinya adalah spesialis yang sudah spesifik. Jadi kalo mau periksa ke dr. Ahli lutut usahakan lo buat janji dulu ke rs yang sudah bisa melakukan operasi arthroscopy, jd bisa tau dia dr. Ahli lutut atau bukan

Jadi kalo lutut kamu nyeri, bahkan bengkak, diluar kamu atlit atau bukan patut di curigai tuh segerakan di cek, lebih baik tau dari awal, gausah takut sama operasi, sehat itu nikmat.

Sumber:
Kamuskesehatan.com
Belajar-mri.blogspot.com
Rs royal progress

Untuk informasi lebih lanjut sebaiknya di konsultasikan langsung ke dokter ahli lutut, supaya bisa dilakukan pengecekan terlebih dahulu, apakah kena acl atau pcl atau cedera lutut lainnya. semoga cepet sembuh :)

Selasa, 02 Juni 2015

WC dan Inspirasi

Salah satu hal yang gue yakini sampai saat ini adalah, gue bukan satu2nya perempuan yang kalo di wc abis buang air ga langsung keluar dari wc. tapi ngelamun didalem, udah bersih ko, udh beres, cuma gue gatau aja kenapa inspirasi selalu muncul saat kita sedang di wc. Salah satu inspirasi yang terlahir hasil renungan di wc tadi pagi adalah gue inget tentang cinta masa sekolah. 

Bukan cuma gue juga pasti yang suka naksir sama kakak atau adek kelas, realitanya adalah bagaimana cinta dikalangan sekolah itu muncul yang bakalan jadi cerita seru. Gue punya salah satu pengalaman, bukan pengalaman bercinta tapi pengalaman dikasi nomer telpon sama kakak kelas dan parahnya lagi gue ga minta, sombong bukan gue?

Begini asal ceritanya, sebelumnya gue mau jelasin dulu dalam cerita kali ini semua nama adalah samaran demi melindungi identitas semua pemeran dan pelaku.

Waktu itu gue mos jaman SMA, buat gue mos adalah ajang cuci mata, dimana terkadang lo menemukan banyak kakak kelas ganteng, tapi sayangnya momennya ga tepat, karna lo sedang dikerjai senior. Tapi kabar baiknya adalah, di sekolah gue mos nya ga berlebihan, ga ada kakak kelas yang ngerjain ade kelasnya atau ngebentak2 pas mos (kecuali tim disiplin). Mungkin buat temen2 gue mos juga adalah ajang cuci mata, jadi setiap kita pulang sekolah (pada masa mos) kita selalu punya cerita tentang pertemuan dengan pangeran tanpa kuda. Nah! Ketiga temen gue suka sama kakak kelas yg mendampingi siswa2 kelas gue, sebut saja namanya Aji, ka aji ini ga ganteng, tapi lucu dan baik.  biasalah mungkin sekedar pencitraan, jadi boleh gue bilang ketiga temen gue selalu ngomongin ka aji, buat gue sendiri sih si ka aji emang baik bgt dan asik gitu orangnya, walau dia baru kenal sama siswa2 baru ya dia ga jaim, memperlakukan kita seolah kita ini adalah teman akrabnya. Waktu mos selama 3hari, semua siswa baru dituntut buat ngumpulin tandatangan kakak2 panitia sebanyak2nya, dan pada momen kaya gini lah senior2 suka ngerjain ade kelasnya sebagai syarat biar dia mau ngasi tanda tangan, walaupun gue tegaskan sekali lagi kalo ga berlebihan dikerjainnya. Gue kasi contoh : ada kakak kelas ganteng namanya bayu, charming gitu. Semua ade kelas minta tanda tangan sama ka fitri, ka fitri mau ngasi tanda tangan asal siswa baru teriak "ka bayu ganteng!!! Mau pacaran sama aku ga?" Oh my god! Kalo gue yg kebagian dikerjain kaya gini, udah pasti gue bakal teriak bener2 dari hati.

Next dan langsung ke inti cerita, walau gue ga sesemangat anak2 yg lain dalam ngumpulin tanda tangan, alasannya "ngapain? Emang dikumpulin? Gabakal dikeluarin dari sekola hanya karna tandatangan gue dikit" tapi gue tetep ngumpulin buat menjaga diri gue aja dari hal2 buruk yang tidak gue inginkan. Gue pun minta tanda tangan ka aji, dan... inilah awal dari segala cerita pendek gue yang ga jelas.
Gue minta tanda tangan ka aji, karna gue pikir juga "ah gampanglah mnta tanda tangan ka aji, dia kan pendamping kelas gue" dan gue jga berfikir klo ga bakal dikerjain sama ka aji. Tapi gue salah sangka, Ka aji ngumpulin semua buku yg akan dia tanda tanganin, terus anak2 yg ngumpulin buku disuruh ngikutin dia ke tiang bendera buat nyanyi, pas gue mau bangun dari duduk buat ngikutin ka aji gue liat ada buku yg ngegeletak di tempat tadi ka aji duduk, gue mau liat itu buku punya siapa karna warna sampul buku itu adalah warna sampul kelas gue dan pas gue buka... sial! Itu buku gue, gue kesel sama ka aji, karna dia ga nandatanganin buku gue, buku gue ditinggal gitu aja, dia pikir buku gue bisa terbang sendiri kalo ilang?! Mana panas coba! Tapi sisi positifnya adalah, gue ga dikerjain ka aji, karna buku gue ditinggalin sama dia. Jadi, karna buku gue ga ditanda tanganin ka aji, gue makin males berburu tanda tangan, akhirnya gue memilih duduk di bawah pohon mengamati semarak suasana mos dengan tema berburu tanda tangan senior.

Lalu acara ngumpul2in tanda tangan berakhir, kita pun masuk ke kelas buat istirahat, temen gue berbagi informasi tentang berapa tanda tangan yg berhasil mereka kumpulkan, mereka saling sibuk nanya dapet berapa tanda tangan
X: lo dapet berapa tanda tangan?
Y: gue dapet 24 dong
X: ha? Gila lo! Keren banget
Y: lo dapet berapa tar?
Gue: gue hitung jml tanda tangan yg gue dapet"gue cuma dapet 4"
X,Y: wakakak, parah lo tar!
Gue: bodo ah!
gue pun ga luput dari pertanyaan mereka, tapi gue tersadar akan hitungan gue yg salah
Gue: eh! Harusnya kan gue dapet 3, trnyata ka aji nanda tanganin buku gue tadi, eh! Liat buku lo coba, ka aji ngasi nomer telpon?
X: membuka buka dan cek tanda tangan dri ka aji "ga ada"
Y: cek buku "iya gue jga ga ada"
Gue: hahaha!
Gue pun menceritakan hal yang barusan terjadi, gue ceritakan kekesalan gue tentang buku gue ditinggal sendirian di tengah lapangan, gue kira ka aji ga nanda tanganin.

Ga jelas kan ceritanya? Yah... gue ga pernah menghubungi ka aji sampe detik ini, walau gue satu2nya cewe yg dia kasi nomer hapenya dan semenjak tragedi dimana buku gue ditulis nomer hapenya, ke tiga temen gue selalu histeris klo cerita tentang ka aji, mereka selalu sms ka aji. Tapi pada endingnya dia jadian sama temen sebangku gue, cuma beberapa hari sih.

Pada akhirnya, cinta selalu datang dan kadang tak berpihak. Gue pernah suka sama kakak kelas, dia kelas 3 dan gue kelas satu, sebut saja namanya tio, tebak endingnya? Dia nembak temen sekelas gue dan ditolak! Fak! Buat gue ka tio sempurna bgt, ga cuma ganteng tp jga pinter. Tapi mungkin buat temen gue pinter dan ganteng ga cukup buat jadi indikator pria idaman, yaaah... karna ganteng kan relatif.

Masih banyak cerita dan inspirasi hasil dari meditasi didalem wc, mulai yang genrenya manusiawi sampai kontemporer, mulai dari bermanfaat sampai ngaduk isi otak. Inspirasi dari wc juga sering membantu gue membuat kutipan dan ide2, membantu gue tentang pemikiran yg lebih luas lagi, contohnya tentang persamaan antara jaman kepresidenan SBY dengan hokage ketiga, klo gue ditanya "apa persamaan kepemimpinannya?" Menurut gue sama2 dijelekan dan berusaha dijatuhkan, sebenernya gue rasa untuk semua yg menjabat jadi presiden semua dijelekan dan berusaha dijatuhkan tapi entah kenapa gue menobatkan SBY mirip hokage ketiga, lalu jokowi mirip hokage keberapa? Dan Faktanya wc juga punya sisi lain kehidupan, karna buat gue

"Semewah-mewahnya wc di mal, wc di rumah gue tetep yang ternyaman"

Terimakasih atas kehadirannya, inspired by wc rumah gue. Jadi jgn malu buat merenung didalem wc, siapa tau lo dapet inspirasi atau bahkan bocoran soal ujian, bhay!

Selasa, 14 April 2015

perbedaan antara Adjective dan Adverb



1.      ADJECTIVE adalah suatu kata yang menerangkan noun (kata benda) atau pronoun (kata ganti)
a. Noun (kata benda)
     - The class is good                    = kelas itu bagus
     - My books are thick                = buku saya tebal
     - This is big building                  = ini adalah sebuah gedung yang besar

      penjelasannya
    
      good menerangkan clausa
      thick menerangkan book
      big     menerangkan building

b. Pronoun (kata benda)

   - he is clever      =  ia pandai
   - she is beatiful   =  ia cantik
   - they are diligent   =  mereka rajin

     penjelasannya

     clever  menerangkan he, bahwa laki-laki itu pandai
 
     beautiful menerangkan she, bahwa perempuan itu cantik

     diligent menerangkan   they, bahwa mereka itu rajin


2. ADVERB   adalah suatu kata yang menerangkan verb ,adjective, adverb yang lain atau seluruh kalimat

a. verb (kata kerja)
- he is working hard = ia bekerja keras
- the train run quickly  =  kereta api cepat larinya
- she spaks loudly      = ia berbicara keras


penjelasan

hard        menerangkan  working

quickly    menerangkan  runs

loudly     menerangkan   speaks

ssumber :
http://andrianisyafa.blogspot.com/2011/02/perbedaan-antara-adjective-dan-adverb.html

Senin, 23 Maret 2015

Liebster Awards


Gue lagi bete, gundah gulana, hati tak berbentuk tak karuan, lalu gue bukalah recent updates atau timeline di bbm gue, tiba2 mata gue melirik tajam pada temen gue yg mencantumkan nama gue, karena dia memberikan gue "Liebster Award" di blognya, dengan bangga gue buka blog temen gue yg namanya nova, sejujurnya gue berfikir liebster award itu apa, karena gue gamau dikira udik atau kampungan, jd gue ga nanya sama siapa2 hidup gue sudah cukup terpuruk tanpa dihina udik, jadi gue mau makasih sama nova yg udah ngasi gue liebster Award walau awalnya gue merasa bodoh gatau itu apa, langsung gue buka blog temen gue intinya sih, Liebster Award itu semacam award dalam menjalin silaturahmi antar sesama blogger, liebster award juga punya peraturan

Peraturan Liebster Award:

Membuat postingan Liebster Award ini di Blog kalian,
Ngucapin terima kasih kepada Blogger yang udah ngasih Liebster Award ini,
Deskripsiin 11 hal tentang diri kamu,
Menjawab 11 pertanyaan yang udah dikasih dari Blogger yang memberi kita award, dan
Memilih 11 Blogger lain untuk menjawab 11 pertanyaan yang kita berikan.

Gue disuru mendeskripsikan tentang gue, mari coba gue uraikan sedikit tentang gue, semoga yg inginnya gue ini membanggakan gue tidak malah mempermalukan gue, ish gimana sih bahasa yg bener biar kaya bahasa intelek gitu *kapan mulai* okeh gue mulai, bismillah

1. Gue ga suka nyopet, tapi gue seneng nodong paksa temen gue buat nraktir, dalam rangka apapun itu, ulang tahun, dpt nilai bagus, dpt pacar baru, putus dari pacar, rumahnya ga banjir, pokonya gue usahakan dalam segala momen gue bsa di trakir, gabole ada celah sedikit pun

2. Gue suka nyontek, gue suka nyontek catetan temen gue, agak egois sih karena ketika temen gue mau nyontek catetan gue dia ga bisa baca catetan gue karena gue tulis pake huruf kanji biar catetan gue ga di pinjem *hahaha... boong deng, emang tulisan gue aja jelek*

3. Gue suka bangun siang, yg ini gue gabisa jelasin panjang lebar, intinya karena ga ada yg ngucapin "selamat pagi sayang" jadi gue males bangun pagi

4. Gue suka makan ayam goreng buatan nyokap gue, alasan nya jelas, biar ga mengurangi uang jajan gue, gue memang sepelit itu

5. Pecinta atau lebih tepatnya penggila olahraga, karena bisa sekalian cari jodoh yg punya badan bagus

6. Males belajar

7. Suka banget ngeliatin cowo manis, ada lesung pipi makin bagus, bawaannya pengen naburin topping terus ngejilat

8. Suka ngompol di wc atau kata lainnya beser

9. Gue gemar membuat quote tentang patah hati

10. Gatahan klo digodain indomie goreng, dia berasa joget2 depan muka gue sambil bilang "makan aku makan aku" gitu

11. Mantan atlit basket yg terbuang, bukan terbuang sih, tapi gue harus memilih basket atau cita2, gue bener2 harus bijak dalam memilih *kata2 gue sudah semacam pujangga?*

Dan gue harus ngejawab pertanyaan blogger yg ngasi gue award

1. Suka main game, nggak? kalo iya suka jenis game apa?
Jawab: ga terlalu suka, karena gue tau gimana rasanya dipermainkan ciaelah hahaha, gue pwcinta game ko, biasanya game yg genre nya petualangan

2. Kendaraan umum atau kendaraan pribadi?
Jawab: tergantung sikon, klo jalur udara ya gue memilih kendaraan umum karna gue gapunya pesawat, entah harys berapa gaji gue biar bsa beli pesawat sendiri

3. Paling nggak suka sama yang namanya?
Jawab: Di php in dosen! Sakit rasanya membayangkan andai ip lo dpt A ternyata malah D

4. Hal-hal apa aja yang bisa bikin mood kalian naik? Sebutin 3.
Jawab: ketemu cowo ganteng, makan coklat permen dan sejenisnya, ketika lo diajak permainan yg menantang! Parasailing misalnya

5. Biasanya kalo begadang ngapain aja?
Jawab: gue lupa kpn terakhir begadang, gue takut klo begadang mata gue item :(

6. Kalo mau ngupil liat kondisi dulu atau langsung aja? Jawab jujur.
Langsung aja, kecuali gue lg di dalam ruang dosen, bisa di DO gue

7. Rambut panjang atau rambut pendek?
Pendek lah, klo bisa di skin gtu terus gue gambar ice cream


8. Apa nama tempat yang mau banget kalian kunjungin?
Surga? Karna ketika lo menunjungi suatu tempat di dunia, ingatlah itu cuma sementara dan ga sebanding indahnya sama surga #KhanMaen #WarBiyasak

9. Menurut kalian arti keseriusan itu apa?
Artinya? Lo serius... rajin... tekun dan sungguh2, tp ketika lo ngerasa sakit, lo ga sungguh2, lo cuma sedang bermain dan pura2 dalam situasi serius

10. Memendam atau mengungkapkan? jelaskan alasannya.
Memendam, karena sampe detik ini gue gabisa dan gatau gimana cara ngungkapin ke seseorang yg bertahun2 gue puja *ko jadi curhat?*

11. Apa kesan pertama kalian saat buka Blog ini?
Langsung mikir award liebster, dan siapa aja yg ngasi gue hahaha


Sekarang gue ngebuat pertanyaan buat orang2 yg gue kasi award

1. Nilai IPK tertinggi lo berapa?
2. Suka nonton drama korea ga?
3. Tau ayam kampus? Enakan mana sama ayam goreng ny. Suharti?
4. Lo nyesel ga sama kehidupan lo sekarang gara2 ulah males lo dimasa lalu?
5. Seberapa besar lo pernah patah hati?
6. Ekspresi lo kalo numbuh jerawat?
7. Cita2 tentang kehidupan lo?
8. Kalo lo bisa menulis takdir sendiri, lo mau di jodohkan dengan siapa?
11. Lo bisa renang gaya apa?

Sekarang blog2 yg gue kasi liebster awards, semoga hidupnya tetep sukses setelah gue anugrahi awards ini

Ade ayu asdhaniaty
bang pocong
raditya dika
teh falla
imun dari goa batu
coretanmimi
dr. ferdiriva hamzah, SpM
putrinaritasari.blogspot.com
iqbalkhoziana.blogspot.com

Minggu, 15 Maret 2015

Conditional Sentence

Conditional Sentence adalah kalimat pengandaian, conditional sentence terdiri dari 2 bagian yaitu :
induk kalimat dan anak kalimat. anak kalimat terletak setelah kata if atau sejenisnya. dan induk kallimat terletak sebelum kata if.

Conditional sentence terdiri dari 3 jenis:

1. pernyataan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
         tipe pertama untuk menyatakan pengandaian yang mungkin saja terjadi di masa depan. Dengan pola sebagai berikut

Will + verb  1 + Present tense(S+V 1+O)

Contoh: I will treat you if i graduate from my college
(Saya akan mentraktir kamu, jika saya lulus kuliah)

makna: akan mentraktir jika dia lulus

2. pernyataan yang berbeda dengan kenyataan
          tipe kedua untuk menyatakan pengandaian yang berbeda dengan kenyataan yang sesungguhnya.

Would + verb 1 + Past tense(S+V 2+O)

Contoh: my brother would sing a song if he got a new guitar
(Kakak saya akan menyanyikan lagu jika dia mempunyai gitar baru)

Makna: dia akan menyanyikan lagu andai saja dia mempunya gitar baru, kenyataannya dia tidak mempunyai gitar


3. pernyataan yang tidak mungkin terjadi
         tipe ketiga menyatakan pengandaian yang tidak mungkin terjadi, karena sudah di lakukan di masa lampau.

Would have + verb 3 + Past perfect tense(S+have+V 3+o)

Contoh : i would have stayed at home if this morning had rained
(Aku akan tinggal di rumah jika hujan pagi ini)

makna: kenyataannya hujan tidak turun tadi pagi, sehingga dia tidak bisa kemanapun

Sumber:

http://mudahbelajargrammar.blogspot.com/2012/11/cara-mudah-belajar-conditional-sentence.html?m=1

Jumat, 06 Februari 2015

cinta masa kini... cinta masa bodo

                Kemaren gue dijemput temen gue buat latihan karate, kalo udah ada yg tau kondisi gue tentang patah kaki di blog gue sebelumnya, gue mau menjelaskan bahwa gue cuma liatin yg latian doang sekalian ngasih surprise buat yg ga pernah ngeliat gue karena gue masih menggunakan 2 tongkat, lagi belajar jalan pake satu tongkat sih, tapi jalannya jadi kaya orang kapalan eh maksudnya cedera, pincang gtu karena blm kuat ototnya bukan tulangnya ya, tapi otot makanya gue belajar lepas 1 tongkat dulu.
Temen gue menghampiri gue yang sedang duduk sama anak2 karate, kita ketawa2 basi gitu, lalu gue nanya gimana hubungannya sama cewenya, dan mengenaskan sekali karena dia kemaren pas baru banget putus, agak iba sih gue tapi sesungguhnya gue gabisa nahan untuk ga mentertawakan orang yang baru putus. Mungkin terlihat kejam, tapi begitu cara gue menghibur orang.

“di php-in itu sakit, tapi lebih menyakitkan lagi kalo di sia-siain”

Kata2 ini ngena bgt buat gue, mungkin gue ga ngerti gimana rasanya di php in, tapi gue tau banget rasanya di sia-siain, ketika kita udah berjuang apalagi sampe ngorbanin perasaan sendiri, ngorbanin waktu, ngorbanin ini itu,  tapi perjuangan kita disia-siain… rasanya menjerit pun ga ada gunanya.
Gue pernah membuat suatu diskusi sama temen2 gue, bukan diskusi sih itu terlalu formal cuma sekedar obrolan ringan aja tentang deskripsi cewe dan cowo baik itu tuh kaya apa, pacaran itu harus gimana, bercumbu eh maksudnya bercinta eh pacaran versi anak dewasa entah apalah kata yg bagus tapi ga menjurus, percintaan antara laki-laki dan perempuan, ga sepenuhnya sifat laki2 itu sama seperti pada umumnya dan ga semua perempuan itu sama pada umumnya, semua orang gue yakin pasti baik tapi terkadang tidak sadar menyakiti yang lain.
Entah dijadikan pelarian lah, entah dijadikan status lah, semua manusia yang punya hati pasti sakit. Tapi ada pilihan untuk move-on, move-on itu sama kaya jalan pake tongkat, yang lain udah kemana lo masih aja berjuang untuk berjalan, tapi setidaknya lo berjalan ga peduli seberapa cepatnya lo berjalan, setidaknya lo mewujudkan wacana lo untuk mencapai tujuan dengan bukan cuma diem aja nunggu ada yg gendong, dan perlu lo tau, jalan pake tongkat itu ga hanya pelan tapi juga mengeluarkan tenaga 2-3 kali lebih besar dari berjalan normal, filosofi percintaan saat kita dituntut oleh diri kita sendiri untuk move on ya kurang lebih seperti itu. satu2nya yang bisa menghargai usaha lo ya cuma lo sendiri. Kalo kata temen gue, “move-on itu jalan aja, jalan ditempat! entar kalo udah cape juga lari” gue agak bingung sih sama filosofinya, kalo cape ya gue mah justru ngasoh… mampir ke convience store atau warung terdekat untuk sekedar membeli minuman dingin, walaupun cuma aqua gelas, tapi disini lah intinya, ketika lo cape, kadang lo perlu tempat untuk menghilangkan rasa lelah lo, kadang tempat ini cuma jadi pemberhentian sementara tapi juga kadang jadi tempat yang nyaman untuk selalu lo datengin ketika lelah.

 Tapi yang jelas move on juga ada pilihan, “tinggal pilih dijemput ama yg lain, jalan sendiri atau mau tetep nunggu?”

Move on memang ga pernah gampang, kenangan disetiap momen selalu jadi bagian yg memberatkan, mau mandi inget mantan… mewek, mau makan inget sendok pemberian mantan… mewek, mau ngutang sama temen inget mantan lo belom bayar utangnya… mewek, tapi sekali lagi gue tegaskan satu2nya yg menghargai usaha lo ya cuma lo sendiri, ketika lo gagal untuk move on lo hanya akan menjadi korban teman2 yang akan selalu siap mentertawakan lo. Move on ga gampang,cewe cantik banyak cowo ganteng banyak… nyari orang yg bikin kita nyaman itu yg susah. Tapi gue pernah bertanya sama temen gue yg suka ngeledekin gue karena menurutnya gue belum move on
“emang indicator kalian tentang move on itu apa? Harus punya pacar?”

Gue ga peduli, gue ga akan pernah peduli kalo indicator kalian tentang move on adalah punya pacar, kalo gue boleh deskripsiin gimana luka gue dimasa lalu… patah tulang sama patah hati sama sakitnya, semua orang gabisa liat tapi cuma lo yg ngerasain sakitnya. wajar kalo gue pilih2 dimana gue akan berobat, ga sembarang alternative, ga sembarang rumah sakit, karena ga semua rumah sakit ada dokter ortopedinya, sama kaya laki2… secakep2nya laki2 belum tentu dia bisa ngobatin luka gue
“kalo gue ga sayang, gue ga akan berjuang”
Tapi apalah daya gue, ketika udah sayang, tapi perjuangan kita di sia-siain, mustahil pasti kalo kalian ga berharap mantan kalian akan menyesal karena udah nyia2in orang yg sayang sama dia, kalo udah pergi baru tau rasa, tapi inget…
“ketika kamu mulai mencintai aku, aku sudah mencintai yang lain”
Kalian pantas bahagia, inget! jangan lupa membahagiakan diri kalian sendiri, bukan terus2an mikirin perasaan orang terus, tapi sejujurnya kadang kita ga sadar betapa egoisnya kita, maunya diperhatiin, mau ini mau itu, nuntut segala macem, org yg tadinya sama2 sayang bisa juga jadi capek sendiri lalu perlahan melangkah pergi
“tapi kalo niat mah, kalo sayang mah ya berjuang”
Dia pantas berjuang buat orang yg dia sayang, tapi dia harus mikir buat berjuang sama orang yg egois! Namanya juga cinta masa muda, lo yg bermain atau lo yang dipermainkan?
Hmm… ini pasti bukan blog cinta pertama yg lo baca, tapi gue lagi2 memberikan garis keras bahwa dalam suatu hubungan itu perlu adanya komunikasi. Komunikasi itu beda sama harus selalu sms mulu, harus ketemuan mulu, menurut gue pribadi definisi dari komunikasi versi orang pacaran ya tentang keterbukaan satu sama lain bukan semuanya dijabarkan kondisi lo, lo berhak ko punya privasi, bahkan sampe lo nikah juga gue rasa lo berhak punya sisi privasi dalam hidup lo, tapi pasangan lo juga berhak untuk tau apa yg salah dari dia, bukan ucuk ucuk ngambek, marah, berantem putus, yg cewe galau yg cowo planga plongo masih bingung dimana kesalahan dia.
Sisi yg berjuang bukan cuma lo ko, dia juga pasti berjuang tapi lo nya aja yg gabisa liat perjuangan dia
Menyakitkan pasti dijadikan pelarian sama orang yg masih terjebak masa lalu, tapi alangkah beruntungnya buat lo yg cuma pacaran seumur jagung, walau gue gatau berapa umur jagung pada umumnya, sakit ketika lo tau cuma dijadikan pelarian, sakit ketika dia jujur lo cuma jd pelarian, tapi gue kasih masukan, andai kalian pacaran masih dibawah 3bulan, kalian masih bagian dari manusia2 yg beruntung, hargain ajalah kejujuran dia,  karena kalo kata temen gue
“mending jujur walau menyakitkan dari pada berbulan2 manisnya pait kaya madu oplosan”
Pasti berat buat jujur, ga inginkah lo menghargai kejujuran orang sementara lo minta dihargai perjuangan?
Tapi kalo kata temen gue lagi, “mending jujur diawal, kalo suka ya respon, kalo gasuka gausah respon, jangan ngasih harapan tapi gamau di cap PHP, yg tiba2 ilang gatau kemana kabarnya” tapi mungkin ya ada kesalahan komunikasi, gue sebagai cewe semua orang pasti gue respon, dengan alasan “enak punya banyak temen” kecuali dia terang2an menunjukan sekali kalo dia suka sama gue, biasanya gue akan memberikan sinyal kalo gue gasuka, hmmm…. Gue adalah orang yg mudah terjebak friendzone, maksud friendzone dalam definisi gue adalah, kalo udah jadi temen gue susah buat jadiin pacar, gue gamau jadiin temen gue pacar, jadi gue suka marah sama temen yg suka sama gue, aneh? Iya sih aneh, semakin deket gue sama seseorang semakin mustahil gue mau dia jadi pacar gue, gue udah terlalu nyaman jadiin dia temen gue.
adalagi sih kisah yg biasa terjadi diantara kita. "masuk dalam kehidupan orang" yap! perusak hubungan orang kalo kata bahasa anak2 yg kekinian,  bingung juga sih kalo jadi orang yg baru masuk, semua penilaian pasti memutuskan kalo lo bersalah dari sudut pandang apapun, tapi ya kadang ada alasan untuk lo masuk gabisa tiba2 masuk gitu aja, bisa jadi diundang atau memang lo yg suka nyelonong gitu aja, kalo gue sebagai PHO alias perusak hubungan orang  pasti ga enak sih, agak merasa bersalah tapi kadang atas nama cinta membutakan segalanya, hmm... kadang gue berusaha untuk menahan diri sebagai PHO tapi kadang itu terjadi diluar kesadaran gue. ah susah lah jelasinnya pokonya kalo PHOkadang ngerasa lebih baik nunggu mereka bubar tapi kadang masih juga main api, ya begitu lah gue agak kurang pengalaman dalam merusak hubungan orang, karena gue ga enak terlalu masuk dalam kehidupan orang, nanti susah keluar.
oh iya pembahasan 1 lagi tentang "cinta sih boleh2 aja asal jangan terlalu cinta"beberapa waktu lalu gue bbm-an sama temen gue yg berantem sama cowonya, intinya si cewe ini udah terlalu cinta sama si cowo, ini pasti sering bgt kita alamain "kalo udah sayang, sayangnya udah tulus banget" tapi sadar ga? sakit kan kalo dikecewain? semacem dihempas gitu rasanya, tapi gabisa kita kendaliin sepenuhnya si perasaan memang, tapi setidaknya berusaha, kalo kata bokap gue "cinta sama cowo boleh aja, asal jangan melebihi cinta sama tuhan, tuhan ga akan ninggalin kamu, ga akan pernah! tapi laki2 manapun pasti akan ninggalin kamu"
sepertinya gue harus menyudahi tulisan yg semakin ga jelas sebenernya mau menyampaikan apa, semakin absurd, entahlah... namanya juga mahasiswa, suka berputar-putar ditempat setelah lelah baru sadar kalo dia ga bergerak kemanapun.
 makasih udah mampir, selamat malam sabtuan, jangan lupa shalawatan ya jangan karokean mulu emang ntar di akhirat bisa nolong apa :D